Sebagian
orang berpendapat bahwa mengajar di Sekolah Minggu bukanlah pekerjaan yang
sukar. Anggapan seperti inilah yang sering menjadi penyebab kegagalan dalam
mengajar.
Karena disamping persiapan mengajar yang matang, seorang Guru Sekolah
Minggu dituntut untuk memahami/memperhatikan perkembangan Psikologi Anak
berdasarkan usianya. Hal ini akan berpengaruh pada tehnik mengajar yang
harus digunakan sesuai dengan perkembangan usia mereka.
Dari berbagai ahli yang menyusun tentang tingkat perkembangan anak, ada dua model yang
sangat berpengaruh dalam pengajaran di Sekolah Minggu.
Dengan mempertimbangkan batasan umum Sekolah Minggu, maka dalam pembahasan
inipun dibatasi sampai pada usia pra-remaja dengan perkembangan normal.
Perkembangan
KOGNITIF ANAK
Menurut PIAGET perkembangan ini dibagi dalam 4 tahap:
1. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)
Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat
berpengaruh dalam diri anak.
Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena
didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya.
Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya
adalah 'menangis'.
Menyampaikan cerita/berita Injil pada anak usia ini tidak dapat hanya
sekedar dengan menggunakan gambar sebagai alat
peraga, melainkan harus dengan sesuatu yang bergerak (panggung boneka akan
sangat membantu).
2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit', karena
ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga
memiliki kecenderungan untuk meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada
saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengerti motivasi, namun mereka
tidak mengerti cara berpikir yang sistematis - rumit.
Dalam menyampaikan cerita harus ada alat peraga.
3. Operasional Kongkrit (usia 7-11
tahun)
Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapat bermain dalam
kelompok dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah dapat dimotivasi
dan mengerti hal-hal yang sistematis.
Namun dalam menyampaikan berita Injil harus diperhatikan penggunaan bahasa.
Misalnya: Analogi 'hidup kekal' - diangkat menjadi anak-anak Tuhan dengan
konsep keluarga yang mampu mereka pahami.
4. Operasional Formal (usia 11 tahun
ke atas)
Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena
mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun
abstrak, sehingga tidak perlu menggunakan alat peraga.
Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalah harus menyediakan waktu
untuk dapat memahami pergumulan yang sedang mereka hadapi ketika memasuki
usia pubertas.
Perkembangan
PSYCHO-SOSIAL
Menurut ERICK ERICKSON perkembangan Psycho-sosial atau perkembangan jiwa
manusia yang dipengaruhi oleh masyarakat dibagi menjadi 8 tahap:
1. Trust >< Mistrust (usia
0-1 tahun)
Tahap pertama adalah tahap pengembangan rasa percaya diri.
Fokus terletak pada Panca Indera, sehingga mereka sangat memerlukan
sentuhan dan pelukan.
2. Otonomi/Mandiri ><
Malu/Ragu-ragu (usia 2-3 tahun)
Tahap ini bisa dikatakan sebagai masa pemberontakan anak atau masa
'nakal'-nya. sebagai contoh langsung yang terlihat adalah mereka akan
sering berlari-lari dalam Sekolah Minggu.
Namun kenakalannya itu tidak bisa dicegah begitu saja, karena ini adalah
tahap dimana anak sedang mengembangkan kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif),
sehingga yang diperlukan justru mendorong dan memberikan tempat untuk
mengembangkan motorik dan mentalnya.
Pada saat ini anak sangat terpengaruh oleh orang-orang penting di
sekitarnya (Orang Tua - Guru Sekolah Minggu)
3. Inisiatif >< Rasa Bersalah
(usia 4-5 tahun)
Dalam tahap ini anak akan banyak bertanya dalam segala hal, sehingga
berkesan cerewet. Pada usia ini juga mereka mengalami pengembangan inisiatif/ide,
sampai pada hal-hal yang berbau fantasi.
Mereka sudah lebih bisa tenang dalam mendengarkan Firman Tuhan di Sekolah
Minggu.
4. Industri/Rajin ><
Inferioriti (usia 6-11 tahun)
Anak usia ini sudah mengerjakan tugas-tugas sekolah - termotivasi untuk belajar.
Namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati-hati dan menuntut
perhatian.
Sesuai dengan batasan usia Sekolah Minggu pada umumnya, maka empat tahap
berikutnya (Usia diatas 11 tahun) tidak dibahas dalam kolom ini.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar